Pelantikan/Pengukuhan Pengurus Kerapatan Adat Nagari (KAN) Dewan Pertimbangan, Dewan Penyantun dan Bundo Kanduang Nagari Sungai Kamuyang Periode 2019 s/d 2024 Nagari Sungai Kamuyang Kecamatan Luak Kabupaten Limapuluh Kota yang diselenggarakan Senin tanggal 28 Oktober  2019 di Balai Adat Nagari Sungai Kamuyang Kecamatan Luak Kabupaten Lima Puluh Kota.

Pelantikan/Pengukuhan Pengurus Kerapatan Adat Nagari (KAN) Nagari Sungai Kamuyang Periode 2019 s/d 2024 diketuai oleh A.Dt.Bagindo Said,  dan Wakil J.Dt.Tumbagindo, Dewan Pertimbangan diketuai oleh Musnal Zein, Dewan Penyantun diketuai oleh H.Yasril Islami dan Bundo Kanduang diketuai oleh Resi Angraini.

Pelantikan/Pengukuhan tersebut juga dihadiri Oleh Bupati Lima Puluh Kota Irfendi Arbi, Kapolsek Luak Amirwan, Ketua LKAAM Kecamatan Luak Azrul Aziz Dt. Karongkong Kayo, selain itu juga terlihat Drs.Mufti Wahyudi dari Camat Luak dan Yalbaku Jevino, S.STP selaku Pjs. Wali Nagari Sungai Kamuyang juga beberapa Babinsa dan Babinkantibmas Kecamatan Luak beserta Linmas Nagari Sungai Kamuyang.Dalam acara Pelantikan/Pengukuhan Pengurus Kerapatan Adat Nagari (KAN) Dewan Pertimbangan, Dewan Penyantun dan Bundo Kanduang Nagari Sungai Kamuyang, Bupati Kabupaten Lima Puluh Kota Irfendi Arbi dalam pidato nya mengucapkan selamat dan mengajak ninik mamak dan bundo kanduang yang terpilih sebagai pengurus yang baru di tahun 2019 s/d 2024 untuk bisa memberikan kontribusi postif bagi nagari Sungai Kamuyang dalam peningkatan ekonomi di masa mendatang karena nagari Sungai Kamuyang memiliki potesi wisata yang luar biasa serta sumber air yang sangat banyak maka lakukanlah musyawarah untuk berinovasi membangun potensi positif dalam rangka peningkatan ekonomi rakyat Nagari Sungai Kamuyang. Sementara itu Azrul Aziz Dt.Karongkong Kayo selaku ketua LKAAM Kecamatan Luak mengucapkan selamat untuk ninik mamak dan bundo kandung semoga bisa selalu membaca perkembangan anak kemenakan selain itu beliau juga menganjurkan dalam perumpamaan pada pengurus KAN yang baru, pada dimasa bertugas nanti hendaklah sebelum berangkat memakai khori’ jemputlah khori tersebut kerumah mande sako (bukan kerumah istri), “kok aib pasak indak kadialiah, kok buo indak ka ditanyo pado mande sako”, untuk itu pula mande sako juga harus arif dan bijak dalam bersikap, karena itulah sumpah ninik mamak dan bundo kanduang tidak sama.

Kemudian dari itu Yalbaku Jevino selaku Pjs. Wali Nagari Sungai Kamuyang mengatakan Tali Tigo sapilin, tungku tigo sajarangan Syara’ manyatu di alim ulama pangulu bautang mamakaikan dan undang tetap dipegang oleh pemerintah, untuk marilah kita bersama sama dalam membangun nagari semoga bisa mengemban amanah ini dan bisa membawa dampak yang lebih baik lagi ke depannya untuk anak kamanakan seluruh masyarakat serta untuk Nagari Sungai Kamuyang,  Amin..